Jumat, 03 Desember 2010

Akui Kesalahan, Google Bayar Ganti Rugi Rp 9 Ribu

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com




Uang senilai USD 1 mungkin terlihat kecil. Jika diubah ke bentuk mata uang rupiah, nilainya sekitar Rp 9 ribuan. Namun bagi sepasang suami istri asal Pennsylvania, nominal tersebut sangat berarti karena telah membuat perusahaan sekaliber Google mengakui kesalahannya.

Ya, Google telah setuju untuk membayar uang sebesar USD 1 kepada pasangan tersebut. Raksasa internet itu mengakui kesalahannya karena telah melakukan pelanggaran terhadap properti mereka saat mengambil foto untuk layanan pemetaan online Street View.

Memang memakan waktu lama bagi Aaron dan Christine Boring, pasangan suami istri tersebut, untuk membuat Google 'bertekuk lutut' kepada mereka. Bayangkan saja, tuntutan ini diajukan sejak 2008.

Dilansir AFP dan dikutip detikINET, Jumat (03/12/2010), mereka mengaku tidak mencari keuntungan dari kasus ini, melainkan hanya ingin pengakuan Google bahwa mobil Street Viewnya telah mengabaikan peringatan 'Private Road No Trespassing' saat mengambil gambar rumah mereka.

Akhirnya, Google mengakui pelanggaran yang dilakukannya dan setuju untuk membayar ganti rugi kepada pasangan Borings sebesar USD 1, sesuai dengan yang diperintahkan hakim pengadilan Cathy Bissoon.

"Ini adalah nilai uang yang sangat manis untuk sebuah pembenaran," kata pasangan suami istri Borings dalam pernyataan yang dirilis pengacara mereka Gregg Zegarelli.

"Google bisa saja hanya mengirim surat permohonan maaf di awal kasus ini, namun kami memilih untuk coba membuktikan bahwa mereka telah memasuki wilayah yang menjadi hak kami. Kami senang mereka akhirnya menyerah," tambahnya.

Street View yang telah tersedia di 20 negara, memungkinkan pengguna seolah berjalan menyusuri kota-kota dimana saja melalui foto yang dipublikasikan di layanan pemetaan tersebut. Adapun foto-foto yang dipublikasikan, diambil menggunakan mobil berkamera khusus milik Google yang berkeliling di jalan.

Layanan ini memang telah memicu sejumlah masalah privasi. Bahkan di beberapa negara, Google mendapat protes keras atas operasional Street View. Seperti contoh di Jerman, Oktober silam hampir seperempat juta penduduk negeri kanselir itu meminta Google memburamkan foto rumah mereka.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar